
Pendidikan tinggi merupakan salah satu instrumen penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menjadi kunci untuk mendorong kemajuan suatu daerah. Namun, kenyataannya tidak semua warga memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. Tahun 2019 penduduk miskin sebesar 7.690 sedangkan di tahun 2020 penduduk miskin sebesar 8.830 mengalami peningkatan sebesar 1.540 yang dipengaruhi adanya covid-19 dan rendahnya pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dikarenakan keterbatasan ekonomi.
Keterbatasan biaya ini menyebabkan putus kuliah dan berpotensi menurunkan kualitas dan daya saing generasi muda Kota Madiun di masa depan. Kondisi ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Madiun yang berkomitmen untuk membangun kota yang cerdas, berdaya saing, dan inklusif.
Sebagai bentuk nyata upaya tersebut, lahirlah Be Smart Madiun, yang dirancang untuk memberikan dukungan finansial kepada mahasiswa kurang mampu secara ekonomi. Program ini bertujuan untuk meringankan beban biaya pendidikan dan strategi jangka panjang dalam mencetak lulusan perguruan tinggi yang mampu berkontribusi secara aktif dalam pembangunan daerah. Program ini diharapkan tidak ada generasi Kota Madiun yang harus mengubur cita- citanya karena alasan ekonomi. Program ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kota Madiun dalam mendorong peningkatan akses, pemerataan, dan mutu pendidikan tinggi sebagai fondasi mewujudkan visi Kota Madiun sebagai kota maju, sejahtera, dan berdaya saing.
Tujuan:
- Meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan tinggi bagi masyarakat Kota Madiun yang kurang mampu
- Memutus rantai kemiskinan dengan 1 sarjana 1 KK
- Mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kota Madiun agar mampu bersaing di dunia kerja dan mendukung pembangunan daerah
Outcome:
- Terciptanya lulusan perguruan tinggi sebanyak 744 orang yang berkualitas mulai tahun 2020 sampai 2024 dan mampu berkontribusi pada pembangunan daerah
- Meningkatnya IPM Kota Madiun sebesar 84,51 tahun 2024 untuk mengukur kualitas pendidikan dan standar hidup masyarakat Kota Madiun
- Meningkatnya Harapan Lama Sekolah sebesar14,54 tahun 2024 dan meningkatnya Rata-Rata Lama Sekolah sebesar12,11 tahun 2024 untuk mengukur akses, efisiensi dan kualitas pendidikan
Output:
- Jumlah 1000 mahasiswa penerima beasiswa dari Kota Madiun setiap tahun
- Tersalurkannya dana beasiswa secara tepat sasaran dan tepat waktu, 100% dana cair sesuai jadwal dan kepada mahasiswa yang lolos seleksi
- Terbangunnya sistem monitoring dan evaluasi terhadap kemajuan studi mahasiswa penerima beasiswa serta laporan kemajuan studi per semester
Inovasi Be Smart menghadirkan kebaruan dalam pelayanannya secara keseluruhan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan melakukan diferensiasi sasaran penerima beasiswa. Pemanfaatan teknologi dilakukan melalui laman yang dapat diakses langsung oleh masyarakat untuk mendaftar, mengunggah dokumen persyaratan, memantau proses seleksi, dan mengakses pengumuman secara transparan dan real-time. Proses seleksi dilakukan secara digital, terstandar dan objektif sehingga meminimalkan intervensi pihak luar. Sebelumnya pendaftaran dilakukan secara manual yaitu mahasiswa melakukan pendaftaran dengan datang di kantor Dinas Pendidikan Kota Madiun sehingga menimbulkan antrian yang panjang. Sekarang mahasiswa dipermudah dengan melakukan pendaftaran secara daring. Sedangkan diferensiasi sasaran penerima beasiswa menjadi nilai tambah, karena tidak hanya menyasar mahasiswa reguler, tetapi juga narapidana di Lapas Kelas I Madiun yang memiliki minat untuk melanjutkan pendidikan. Mekanisme untuk pendaftaran bagi narapidana dilakukan melalui kerja sama dengan pihak Lapas Kelas I Madiun, di mana petugas pendamping membantu proses pengisian data dan pengiriman berkas ke Dinas Pendidikan Kota Madiun.
Dengan adanya kebaruan ini, inovasi menjamin transparansi dalam pemilihan penerima beasiswa serta memberikan keadilan yang merata bagi seluruh masyarakat Kota Madiun, termasuk masyarakat kurang mampu.
Sehingga Be Smart tidak hanya menjadi inovasi pelayanan, tetapi juga wujud komitmen pemerintah dalam membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan berdaya saing melalui akses pendidikan yang setara.